Rabu, 09 Oktober 2013

MANAJEMEN JARINGAN

Manajemen Jaringan 

       Manajemen Jaringan adalah sebuah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk memeliharatingkat pelayanan jaringan secara dinamis. Kegiatan ini menjamin ketersediaan yang tinggi melalui penemuan secara cepat masalah yang dapat mengakibatkan penurunan performansi dengan menerapkan fungsi-fungsi pengendalian termasuk diagnosa, perbaikan, testing dan backup.Kegiatan yang diperlukan untuk menilai indikator performansi operasi jaringan secara berkesinambungan. Dengan adanya manajemen performansi,tingkat pelayanan dapat dipertahankan, kondisi jaringan dapat dikenali,kemungkinan gangguan dapat diprediksi dan dapat membuat laporan yang lengkap untuk kegiatan pengambilan keputusan dan perencanaan. Kegiatan yang menyediakan fungsi untuk mengendalikan dan mengenali unsur jaringan (Network Element – NE),mengambil dan memberikan data dari atau ke NE. Manajemen Konfigurasi meliputi :
 1. Perencanaan Jaringan dan Rekayasa
 2. Instalasi 
3. Pengendalian dan Status 
4. Penyediaan (Provisioning) 
5. Perencanaan dan Negosisi Layanan 

 a) Penyediaan (Provisioning) Terdiri dari prosedur untuk membuat perangkat menjadi bekerja, tapi tidak termasuk instalasi.Fungsi lainnya antara lain: konfigurasi NE dan pengelolaan data base NE. 
b) Pengendalian dan Status Memberikan kemampuan untuk mengamati dan mengendalikan aspek tertentu pada jaringan dan unsurnya. Fungsinya : status dan pengendalian NE, status jaringan sistem penanganan pesan.
c) Pencegahan Mencegah intervensi pada jaringan maupun unsurnya.
d) Deteksi Upaya yang diperlukan untuk menemukan kecurangan atau tindakan ilegal yang merugikan. 

Fungsi deteksi meliputi: mendukung pelaporan alarm keamanan NE, analisis trafik internal dan pola pemakaiaannya
e) Penahanan dan Pemulihan Mencegah akses dari pengganggu, memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya dan memulihkan dari gangguan.
f) Administrasi Keamanan Fungsi ini diperlukan untuk merencanakan dan melakukan administrasi kebijakan keamanan serta mengelola keamanan informasi Tujuan Manajemen Jaringan Tujuan dari manajemen jaringan yaitu menyediakan pelayanan jaringan telekomunikasi yang terbaik untuk sebuah perusahaan dan karyawannya pada biaya yang serendah mungkin dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut: 
1. Melaksanakan ‘Ongoing Operation’ dalam sistem telekomunikasi.
 2. Menyiapkan dan melaksanakan budget telekomunikasi. 
3. Mengikuti perubahan / pergantian perangkat, pelayanan, struktur industri, dan tarif. 
4. Implementasi strategi dalam pengendalian dan instruksi karyawan perusahaan sesuai proseduryang efisien. 5. Membantu top management dalam mengembangkan kebijaksanaan telekomunikasi perusahaan. 
6. Mengurangi atau menghilangkan gangguan pada elemen jaringan atau keseluruhan jaringan
 7. Mencegah menjalarnya gangguan ke elemen / jaringan yang lain 
8. Memelihara performansi jaringan, sehingga memberikan peluang keberhasilan panggil yang lebih besar 
9. Merencanakan layanan manajemen Mengelola panggilan masuk secara optimal, baik dalam keadaan normal maupun tidak normal Faktor Manajemen Jaringan Perkembangan Teknologi Telekomunikasi mengakibatkan semakin kompleksnya jaringan telekomunikasi. Hal ini memerlukan suatu sistem pengoperasian dan pemeliharaan jaringan yang efisien, ketersediaan yang optimum dan keandalan yang maksimal.Terminal Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance Terminal - OMT) terhubung langsung kepada perangkat dan disediakan pada setiap perangkat (mandatory).

 Dengan bertambahnya jumlah perangkat sejenis, akan lebih efisien jika semua perangkat itu dioperasikan dari suatu pusat Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance Center - OMC) Pada mulanya setiap vendor membuat sendiri-sendiri OMT-nya, hal ini membuat operator harus mengeluarkan investasi yang besar untuk pengadaan OMT dan infrastrukturnya.Untuk mendapatkan OMC yang mampu menjadi OMT bagi semua vendor diperlukan suatu aturan interkoneksi, antarmuka dan protokol yang berlaku bagi semua vendor (standard). Disinilah diperlukan konsep TMN(Telecommunication Management Network). 

Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan 
1. Pemeliharaan Tidak Terencana Pemeliharaan darurat yang perlu segera dilakukan tindakan untuk pencegahan akibat yang serius Contoh : Hilangnya produksi, kerusakan yang berat pada alat, keselamatan kerja 
2. Pemeliharaan Terencana Pada dasarnya proses pemeliharaan bertujuan untuk menjaga tetap beroperasinya jaringan serta menjamin kelangsungan service kepada pelanggan. Dilihat dari prosesnya, kegiatan pemeliharaan jaringan dapat dibagi dua: 
3. Pemeliharaan kuratif Pemeliharaan kuratif dilakukan bila terjadi atau terdapat pengaduan gangguan pelanggan, laporan kerusakan, atau alarm dari jaringan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran untuk  lokalisasi gangguan dan tindakan perbaikan/penggantian elemen jaringan yang mengalami kerusakan. 
4. Pemeliharaan Preventif Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum terjadinya gangguan pada sistem sehingga sistem terjaga kelangsungan operasinya. Langkah/aktifitas yang dilakukan dalam pemeliharaan 

preventif adalah sebagai berikut:
1) Monitoring unjuk kerja 
2) Periodic test yang terjadwal dan otomatis
3) Periodic Backup Administrasi 
4) Pengarsipan Alarms Log file dan Historical Alarms file Langkah-langkah

 Pemeliharaan Korektif: Mendeteksi Kesalahan,Menentukan lokasi kesalahan Persempit ruang lingkup penyebab kesalahan.Perbaikan kesalahan Komponen/bagian alat yang cacat diperbaiki atau diganti.

0 komentar:

Posting Komentar